Keterlibatan Masyarakat adalah Modal Sosial dalam Pengurangan Risiko Bencana
Keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dalam penanggulangan bencana karena masyarakat dapat menjadi orang-orang pertama yang terkena dampak. Masyarakat juga menjadi orang yang pertama kali memberikan respons terhadap bencana yang mereka hadapi. Untuk itu, diperlukan upaya terpadu dan dengan semangat kebersamaan meningkatkan Kapasitas Masyarakat, khususnya dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana.
Untuk membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana, perlu mengutamakan pengelolaan risiko secara terpadu dengan secara penuh melibatkan partisipasi seluruh warga masyarakat serta memperkuat masyarakat.
Gempa dan Tsunami, Potret Ketangguhan Masyarakat Jepang.
Hasil kajian dan survei yang dilakukan di Jepang terhadap kejadian gempa Great Hansin Awaji (1995) menunjukkan bahwa persentase masyarakat yang selamat dalam durasi ‘golden time’ disebabkan oleh :
(1) Kesiapsiagaan dan Ketangguhan diri sendiri sebesar 35%,
(2) Dukungan anggota keluarga inti sebesar 31,9%,
(3) Teman/Tetangga 28,1%,
(4) Orang lewat 2,60%,
(5) Tim Penolong 1,70%,
(6) Lain-lain 0.90%.
Dari hasil survey tersebut dapat disimpulkan bahwa ketangguhan berupa pemahaman tentang risiko bencana dan kesiapsiagaan menghadapi bencana menjadi penting untuk masyarakat baik secara individu dan keluarga.
"Kearifan lokal juga menjadi bagian penting pada konsep Pengurangan Risiko Bencana di tingkat lokal. Ketangguhan/Resiliensi yang ada di masyarakat seperti 'Budaya Gotong Royong' khususnya di Indonesia adalah modal sosial" tegas Raditya Jati, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB dalam konfres GPDRR (26/05/2022).
Post a Comment