Perkuat Kapasitas Daerah dalam PB, BPBD Kota Tarakan Riviu Dokumen KRB dan RPB
Kondisi kebencanaan di wilayah Kota Tarakan tidak terlepas dari berbagai aspek, baik aspek hidrometeorologis, aspek geofisika, aspek geologis, aspek biologis, aspek sosial dan aspek – aspek lainnya.
Berdasarkan analisa terhadap aspek hidrometeorologis, cuaca dan iklim di Kota Tarakan bergantung pada kondisi dan dinamika atmosfirnya, yang secara umum dipengaruhi oleh aktivitas berbagai parameter seperti El Nino dan La Nina, MJO, OLR dan SST di perairan sekitar wilayah Kota Tarakan yang masing-masing parameter tersebut berperan terhadap penguapan dan pembentukan awan. Sedangkan berdasarkan parameter aktivitas ganguan tropis di sekitar wilayah Kota Tarakan dapat mempengaruhi pola angin yang memicu pertemuan dan penumpukan massa udara yang juga berdampak pada terbentuknya pertumbuhan dan pergerakan awan (Stasiun Meteorologi BMKG Tarakan, 2022).
Berdasarkan analisa terhadap aspek geofisika, kondisi tektonik Kota Tarakan berada pada cekungan Tarakan dibatasi oleh accerted crust dent Sampoerna, tinggian Sekatak-Berau dan bassement Mangkalihat. Kota Tarakan juga dikelilingi beberapa sesar-sesar aktif diantaranya Sesar Meratus, Sesar Mangkalihat dan Sesar Tarakan. Sesar Tarakan sendiri memiliki mekanisme Strike-Slip membentang dari daratan Kaltara hingga lepas pantai di timur pulau Tarakan sepanjang 100 km dan secara historis pergerakan sesar ini pernah menimbulkan gempa bumi hingga 7 Skala Richter (Pusat Studi Gempa Nasional, 2017).
Berdasarkan analisa terhadap aspek historis, tercatat Kota Tarakan memiliki dan mengalami 8 (delapan) jenis ancaman atau bahaya antara lain : banjir, tanah longsor, cuaca ekstrim, gelombang ekstrim dan abrasi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, gempabumi dan tsunami (Kajian Risiko Bencana, 2016).
Mengingat hal tersebut diatas, dalam rangka meningkatkan Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana, Pemerintah Kota Tarakan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah pada tahun 2023 ini melakukan riviu dokumen Kajian Risiko Bencana dan dokumen Rencana Penanggulangan Bencana.
Diawali dengan rapat koordinasi antara Panitia Pelaksana Kegiatan bersama Tim Ahli Universitas Borneo Tarakan, pada rabu 03Mei 2023 untuk menentukan strategi dan tahapan riviu dokumen KRB dan RPB, dimana dalam kesempatan tersebut disepakati dalam beberapa pekan kedepan akan segera dilaksanakan survey, asesmen dan sosialisasi serta diskusi publik yang bertujuan untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan demi penguatan dalam Penanggulangan Bencana. (red)
Post a Comment